Pages

Friday, January 21, 2011

mendaur ulang sampah kertas menjadi asbes

Latar Belakang

Aktifitas manusia dalam memanfaatkan alam selalu meninggalkan sisa yang dianggapnya sudah tidak berguna lagi, sehingga diperlakukanya sebagai barang buangan yang disebut sampah. Sampah secara sederhana diartikan sebagai sampah organik dan anorganik yang dibuang oleh masyarakat dari berbagai lokasi di suatu daerah. Sumber sampah umumnya berasal dari perumahan dan pasar. Sampah menjadi masalah penting untuk kota yang padat penduduknya. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa factor, diantaranya adalah volume sampah yang sangat besar sehingga malebihi kapasitas daya tampung tempat pembuangan sampah akhir (TPA). Dalam hal ini pengelolaan sampah dirasakan tidak memberikan dampak positif kepada lingkungan, dan kuranganya dukungan kebijakan dari pemerintah, terutama dalam memanfaatkan produk sampingan dari sampah yang menyebabkan tertumpuknya produk tersebut di tempat pembuangan akhir (TPA).

Permasalahan sampah merupakan hal yang krusial. Bahkan, dapat diartikan sebagai masalah kultural karena dampaknya mengenai berbagai sisi kehidupan, terutama di kota besar. Berdasarkan perkiraan, volume sampah yang dihasilkan oleh manusia rata-rata sekitar 0,5 kg/perkapita/hari, sehingga untuk kota besar seperti Jakarta yang memiliki penduduk sekitar 10 juta jiwa, menghasilkan sampah sekitar 5000 ton/hari. Bila tidak cepat ditangani secara benar, maka kota-kota besar tersebut akan tenggelam dalam timbunan sampah berbarengan dengan segala dampak negatif yang ditimbulkannya seperti pencemaran lingkungan seperti air, udara, tanah, dan menimbulkan sumber penyakit. Pada pengolahan sampah tidak ada teknologi tanpa meninggalkan sisa. Oleh sebab itu, pengolahan sampah membutuhkan lahan sebagai tempat pembuangan akhir (TPA).

Sampah sebagai barang yang memiliki nilai, tidak seharusnya diperlakukan sebagai barang yang menjijikan, melainkan harus dapat dimanfaatkan sebagai bahan mentah atau bahan yang berguna lainnya. Pengolahan sampah harus dilakukan dengan efisien dan efektif, yaitu sedekat mungkin dengan sumbernya, seperti RT/RW, sekolah, rumah tangga sehingga jumlah sampah dapat dikurangi. Sampah merupakan sumber daya alam yang sangat besar, apabila kita dapat memanfaatkannya dengan baik. Oleh karena itu perlu melalui proses daur ulang secara organik untuk menghasilkan produk pupuk yang sangat penting sebagai unsur hara untuk kesuburan tanah dan perkembangan tanaman. Pengelolaan sampah diantaranya dapat dimanfaatkan berbagai kebutuhan manusia.

Sampah perkotaan adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari bahan organik dan anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan, yang timbul di kota.Lingkungan menjadi terlihat kumuh, kotor dan jorok yang menjadi tempat berkembangnya organisme patogen yang berbahaya bagi kesehatan manusia, merupakan sarang lalat, tikus dan hewan liar lainnya. Dengan demikian sampah berpotensi sebagai sumber penyebaran penyakit. Sampah yang membusuk menimbulkan bau yang tidak sedap dan berbahaya bagi kesehatan. Air yang dikeluarkan (lindi) juga dapat menimbulkan pencemaran sumur, sungai maupun air tanah. Sampah yang tercecer tidak pada tempatnya dapat menyumbat saluran pembuangan air sehingga dapat menimbulkan bahaya banjir. Pengumpulan sampah dalam jumlah besar memerlukan tempat yang luas, tertutup dan jauh dari pemukiman. Sampah dikumpulkan dari sumbernya kemudian diangkut ke TPS dan terakhir ditimbun di TPA, tetapi reduksi sampah dengan mengolah sampah untuk dimanfaatkan menjadi produk yang berguna baik itu rumah tangga maupun bangunan.

Tujuan Karya Ilmiah

Tujuan dari karya ilmiah ini adalah menemukan pengelolaan sampah yang baik sebagai proses daur ulang. Banyak sampah yang dapat di proses untuk daur ulang salah satunya sampah kertas. Sampah kertas dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan campuran bahan bangunan yang berkualitas, sehingga dapat dimanfaatkan untuk asbes rumah.

Manfaat Karya Ilmiah

Karya ilmiah ini diharapkan dapat memberikan informasi dibidang teknik pengolahan sampah kertas untuk salah satu campuran bahan bangunan rumah yang dapat di manfaatkan oleh masyarakat. Bahan bangunan yang dihasilkan berupa asbes rumah. Dalam hal ini sampah kertas sangat bermanfaat dalam usaha besar dan menengah sebagai suatu bidang bisnis untuk mendapatkan uang.

Metode Karya Ilmiah

Metode yang digunakan pada karya ilmiah ini adalah proses pembuatan bubur kertas menjadi asbes dengan cara mencampurkan berbagai bahan perekat seperti semen dan tepung kanji. Pembuatan ini berlangsung dengan bantuan sinar matahari sebagai tempat pengeringan bahan asbes yang sudah jadi.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sampah

Sampah merupakan barang yang tidak berguna atau merupakan barang yang terbuang dari aktifitas manusia baik itu limbah industri maupun limbah dari pembuangan kotoran manusia. Sampah dapat berupa padatan atau setengah padatan yang dikenal dengan istilah sampah yang dalam keadaan basah dan sampah yang dalam keadaan kering. Pada hakikatnya sampah sangat jijik dihadapan masyarakat, oleh karena hanya sebagian masyarakat yang dapat atau mampu mengolah sampah baik itu sebagai pupuk tanaman, mainan anak, kerajinan tangan dan sebagian besar pelengkap dari bahan bangunan rumah.

Sampah merupakan masalah yang tidak ada habisnya, karena selama kehidupan ini masih ada maka sampah akan selalu di produksi. Produksi sampah sebanding dengan bertambahnya jumlah penduduk. Semakin banyak jumlah penduduk maka semakin banyak jumlah sampah yang akan di produksi. Sampah tidak akan menjadi masalah jika kita dapat mengolahnya dengan baik yaitu dengan cara daur ulang. Mengelola sampah tidaklah sulit, dengan cara tidak membuang sampah sembarangan dan memilih-milih dan pisahkan antara sampah organik dan anorganik. Faktor-faktor yang dapat memengaruhi sistem pengelolaan sampah di wilayah perkotaan misalnya karakteristik sampah, kepadatan dan penyebaran penduduk, karakteristik fisik dari lingkungan, rencana dan tata ruang perkotaan. Pengolahan sampah untuk menjadi bahan-bahan yang berguna akan memberikan keuntungan ekonomi. Selain meningkatkan efisiensi produksi dan keuntungan ekonomi bagi pengolah sampah, dapat mengurangi biaya pengangkutan sampah ke TPA, dapat menghemat energi, mengurangi jumlah penganguran, mengurangi angka kemiskinan, membuka lapangan kerja, dapat mempersempit lahan TPA serta lingkungan menjadi asri dengan berkurang jumlah sampah.

1. Klasifikasi Sampah

1. Sampah Berdasarkan Sumbernya

1.1. Sampah rumah tangga

Sampah ini berasal dari pembuangan sisa makanan rumah tangga, baik itu sampah yang dapat didaur ulang dan yang tidak dapat didaur ulang.

1.2. Sampah komersial

Sampah yang berasal dari kegiatan komersial seperti pasar, pertokoan, rumah makan, tempat hiburan, penginapan, bengkel, kios, dan pendidikan.

1.3. Sampah bangunan

Sampah yang berasal dari kegiatan bangunan termasuk pemugaran dan pembongkaran suatu bangunan seperti semen, kayu, batu bata, dan genteng.

1.4. Sampah fasilitas umum

Sampah yang berasal dari pembersihan dan penyapuan jalan trotoar, lapangan, tempat rekreasi, dan sebagainya. Contoh jenis sampah ini adalah daun, ranting, kertas pembungkus, plastik, rokok, dan debu.

2. Sampah berdasarkan jenisnya

2.1. Sampah organik (bersifat degradabel)

Sampah organik merupakan sampah yang dapat di urai oleh hewan mikro organisme. Sampah organik pada umumnya berupa bangkai hewan, kotoran hewan, sisa tanaman yang pada umumnya dapat di urai secara cepat, dan tanpa merusak lingkungan disekitarnya.

2.2. Sampah anorganik (non degradabel)

Sampah anoragnik merupakan sampah yang tidak dapat diurai oleh bakteri atau hewan mikro organisme. Sampah anorganik dapat berupa plastik, kaca, dan logam. Pada umumnya sampah anorganik hanya sebagian yang dimamfaatkan oleh masyarakat seperti plastik dan logam.

C. Manfaat sampah

1. Sumber Pupuk Organik

Sampah dapat dijadikan sumber pupuk organik, yang dapat digunakan untuk segala keperluan pertanian misalnya dengan pemupukan yang dilakukan terhadap tanaman dapat menyuburkan tanaman tersebut.

1.

1. Sumber Humus

Sampah yang telah lama membusuk akan menjadi humus yang dapat menyuburkan tanah.

1.

1. Dapat di daur ulang

Sampah yang tidak berguna dapat di proses daur ulang menjadi barang yang berguna. Misalnya sampah yang dapat di daur ulang ialah sampah plastik dan sampah kertas. Barang-barang yang dianggap sampah karena sifat dan karakteristiknya dapat dimanfaatkan kembali tanpa melalui proses produksi. Sementara mendaur-ulang sampah didaur ulang untuk dijadikan bahan baku industri dalam proses produksi. Dalam proses ini, sampah sudah mengalami perubahan baik bentuk maupun fungsinya.

1. Pemilahan Sampah

Pemilahan sampah menjadi sangat penting untuk mengetahui sampah yang dapat digunakan dan dimamfaatkan. Pemilahan sampah dilakukan di TPA, karena ini akan memerlukan sarana dan prasarana yang lengkap. Oleh sebab itu, pemilahan harus dilakukan di sumber sampah seperti perumahan, sekolah, kantor, puskesmas, rumah sakit, pasar, terminal dan tempat-tempat dimana manusia beraktivitas. Pemilahan berarti upaya untuk memisahkan sekumpulan dari “sesuatu” yang sifatnya heterogen menurut jenis atau kelompoknya sehingga menjadi beberapa golongan yang sifatnya homogen. Manajemen Pemilahan Sampah dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan penanganan sampah sejak dari sumbernya dengan memanfaatkan penggunaan sumber daya secara efektif yang diawali dari pewadahan, pengumpulanan, pengangkutan, pengolahan, hingga pembuangan, melalui pengendalian pengelolaan organisasi yang berwawasan lingkungan, sehingga dapat mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan yaitu.lingkungan bebas sampah.

Pada setiap tempat aktivitas dapat disediakan empat buah tempat sampah yang diberi kode, yaitu satu tempat sampah untuk sampah yang bisa diurai oleh mikrobia (sampah organik), satu tempat sampah untuk sampah plastik atau yang sejenis, satu tempat sampah untuk kaleng, dan satu tempat sampah untuk botol. Malah bisa jadi menjadi lima tempat sampah, jika kertas dipisah tersendiri. Untuk sampah-sampah berbentuk kaca tentunya memerlukan penanganan tersendiri. Sampah jenis ini tidak boleh sampai ke TPA. Sementara sampah-sampah elektronik (seperti kulkas, radio, TV), dan keramik. ditangani secara tersendiri pula. Jadwal pengangkutan sampah jenis ini perlu diatur, misalnya pembuangan sampah-sampah tersebut ditentukan setiap 3 bulan sekali.

Di Australia, misalnya, sistem pengelolaan sampah juga menerapkan model pemilahan antara sampah organik dan sampah anorganik. Setiap rumah tangga memiliki tiga keranjang sampah untuk tiga jenis sampah yang berbeda. Satu untuk sampah kering (an-organik), satu untuk bekas makanan, dan satu lagi untuk sisa-sisa tanaman/rumput. Ketiga jenis sampah itu akan diangkut oleh tiga truk berbeda yang memiliki jadwal berbeda pula. Setiap truk hanya akan mengambil jenis sampah yang menjadi tugasnya. Sehingga pemilahan sampah tidak berhenti pada level rumah tangga saja, tapi terus berlanjut pada rantai berikutnya, bahkan sampai pada TPA.

Nah, sampah-sampah yang telah dipilah inilah yang kemudian dapat didaur ulang menjadi barang-barang yang berguna. Jika pada setiap tempat aktivitas melakukan pemilahan, maka pengangkutan sampah menjadi lebih teratur. Dinas kebersihan tinggal mengangkutnya setiap hari dan tidak lagi kesulitan untuk memilahnya. Pemerintah Daerah bekerjasama dengan swasta dapat memproses sampah-sampah tersebut menjadi barang yang berguna. Dengan cara ini, maka volume sampah yang sampai ke TPA dapat dikurangi sebanyak mungkin.

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Menurut hasil yang telah diamati asbes merupakan serat mineral silika yang bersifat fleksibel, tahan lama dan tidak mudah terbakar. Asbes banyak digunakan sebagai penghantar listrik dan penghantar panas yang baik. Asbes banyak digunakan sebagai isolator panas dan pada pipa saluran pembuangan limbah rumah tangga, dan bahan material atap rumah. Asbes banyak digunakan dalam bahan-bahan bangunan. Jika ikatan asbes dalam senyawanya lepas, maka serat asbes akan masuk ke udara dan bertahan dalam waktu yang lama.

Asbes adalah istilah pasar untuk bermacam-macam mineral yang dapat dipisah-pisahkan hingga menjadi serabut yang fleksibel. Berdasarkan komposisi mineralnya, asbes dapat digolongkan menjadi dua bagian. Golongan serpentin; yaitu mineral krisotil yang merupakan hidroksida magnesium silikat dengan komposisi Mg6(OH)6(Si4O11) H2O, Golongan amfibol; yaitu mineral krosidolit, antofilit, amosit, aktinolit dan tremolit. Walaupun sudah jelas mineral asbes terdiri dari silikat-silikat kompleks, tetapi dalam menulis komposisi mineral asbes terdapat perbedaan. Semula dianggap bahwa silikatnya terdiri dari molekul. Akan tetapi berdasarkan hasil penyelidikan sinar-X, sebenarnya silikat-silikat itu terdiri dari molekul-molekul Si4O11 yang banyak digunakan dalam industri adalah asbes jenis krisotil.
Perbedaan dalam serat asbes selain karena panjang seratnya berlainan, juga karena sifatnya yang berbeda. Satu jenis serat asbes pada umumnya dapat dimanfaatkan untuk beberapa penggunaan yaitu dari serat yang berukuran panjang hingga yang halus.

Pembagian atas dasar dapat atau tidaknya serat asbes dipintal ialah serat asbes yang dipintal, digunakan untuk kopling, tirai dan layar, gasket, sarung tangan, kantong-kantong asbes, pelapis ketel uap, pelapis dinding, pakaian pemadam kebakaran, pelapis rem, ban mobil, bahan tekstil asbes. Alat pemadam api, benang asbes, pita, tali, alat penyambung pipa uap, alat listrik, alat kimia, gasket keperluan laboratorium, dan pelilit kawat listrik. Serabut yang tidak dapat dipintal terdiri atas semen asbes untuk pelapis tanur dan ketel serta pipanya, dinding, lantai, alat-alat kimia dan listrik.Asbes untuk atap. Kertas asbes untuk lantai dan atap, penutup pipa isolator-isolator panas dan listrik. Dinding-dinding asbes untuk rumah dan pabrik, macam-macam isolasi, gasket, ketel, dan tanur. Macam-macam bahan campuran lain yang menggunakan asbes sangat halus dan kebanyakan asbes sebagai bubur.
Asbes amfibol yang biasa digunakan sebagai bahan serat tekstil adalah dari jenis varitas krosidolit. Hal ini berhubungan dengan daya pintalnya yang sesuai dengan kebutuhan industri tekstil. Krisotil dan antagonit termasuk ke dalam golongan asbes serpentin. Krisotil juga merupakan jenis asbes yang sangat penting dalam industri pertekstilan.

Dalam hal ini tahapan yang akan dilakukan terhadap pembuatan asbes sangat berpariasi dilihat dari berbagai metode yang dilakukan. Adapun metode pembuatan daur ulang sampah kertas ini dilakukan dengan cara manual, dimana pemprosesannya relatif berat. Pembuatan asbes dilakukan dengan cara mendaur ulang sampah kertas dengan berbagai perekat yang dapat mendukung terbentuknya asbes yang bermutu. Hal ini di picu dengan adanya suatu metode yang dilakukan, agar bahan dari kertas dalam pembuatan asbes berkualitas dan tahan lama. Dari tinjauan pustaka yang telah dilakukan, bahwa beberapa sampah dapat dimamfaatkan sebagai daya guna dan ramah lingkungan. Dalam metode yang diambil dalam pembuatan daur ulang sampah diambil hasil pembahasan pendaur ulangan kertas bekas, dan Koran, hal ini dilihat dari segi ekonomisnya. Dalam tahapan selanjutnya bahan yang telah diproses dengan tahapan pembuburan kertas. Pembuatan dilakukan dengan menyiapkan bahan yang diperlukan seperti baskom, air, blender, pisau, cetakan asbes, semen, tepung kanji dan pemanas.

Pertama-tama yang perlu dilakukan adalah persiapan kertas bekas, Koran bekas dan kertas lainnya yang akan di potong-potong dengan pisau. Pemotongan kertas ini bertujuan agar kertas lebuh mudah di bubur. Setelah dilakkan pemotongan kertas, kertas tersebut dimasukkan kedalam blender besar dengan mencampurkan bahan perekat kanji dengan air. Pencampuran ini dilakukan dalam waktu yang bersamaan dengan memasukkan potongan kertas. Setelah dilakukan pencampuran, mesin blender dinyalakan agar potongan kertas tersebut menjadi bubur.

Setelah dilakukan proses pembuburan, sebelumnya telah disediakan bahan untuk mencetak. Dengan mengangkat potongan bubur yang masih berada dalam blender . Potongan bubur akan dimasukkan kedalam cetakan, kemudian didiamkan kurang lebih sekitar 1(satu ) jam. Sewaktu cetakan bubur kertas didiamkan, selanjutnya potongan bubur tersebut diangin-anginkan tujuannya agar tidak terjadi proses pengerasan yang berakibat cetakan asbes kurang berkualitas(bermutu).

Tahapan selanjutnya harus lebih hati-hati, cetakan bubur kertas yang sudah diangin-anginkan akan disusun atau dirapikan diatas tungku yang telah disediakan untuk segera dibakar. Proses pembakaran tersebut berlangsung kurang lebih satu hari satu malam. Dalam proses pembakaran asbes yang telah jadi jangan ditinggal agar mutu asbes terjamin, apabila ditinggal dapat merusak asbes kertas atau tidaknya berkulatisnya bahan olahan tersebut. Setelah pembakaran tersebut selesai kayu bakar yang masih ada dipisahkan dari tempat pembakaran, sebelumnya cetakan tersebut ditutup dengan batako, sementara arang yang masih panas dari pembakaran tersebut didiamkan di area pencetakan dengan tujuan cetakan bubur kertas tersebut stabil dan panas arang tersebut habis. Cetakan yang sudah jadi terlebih dahulu dibersihkan, dan untuk memperoleh cetakan yang beragam, cetakan diwarnai dengan cat tembok guna memperoleh daya tarik pembelinya.

Daya tarik pembeli dilihat dari kualitas barang dan keras tidaknya barang asbes tersebut. Dalam proses pemasaran asbes yang kurang bermutu dipisahkan dengan asbes yang bermutu, tujuannya untuk membedakan harga. Dengan demikian konsumen dapat memilih dengan bebas. Pemasaran dapat didukung dengan adanya alat transportasi yang bisa dikirim dalam negeri dan luar negeri.

BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil pemanfaatan sampah sebagai bahan yang dapat dimamfaatkan, salah satunya bahan bangunan. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa metode daur ulang sampah kertas dapat meningkatkan pendapat ekonomi masyarakat. Penggunaan pengolahan sampah menjadi asbes dapat meningkatkan dengan didukung teknologi yang bermutu dan tepat guna dan kualitas bagi kelangsungan pengolahannya. Sampah bekas dari kertas, dan koran dimanfaatkan menjadi barang berdaya guna sangat mendorong masyarakat untuk mengembangkannya.

Saran

Berdasarkan karya ilmiah ini beberapa hal yang penting untuk dijadikan bahan pertimbangan dan saran adalah pemanfaatan sampah sebagai bahan bangunan dengan metode daur ulang sampah kertas dan sangat perlu diaplikasikan terhadap berbagai jenis kertas dengan penelitian lebih lanjut. Dalam hal ini penulis menerima kritik, saran yang mendukung demi terciptannya makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Djuarnani N, Kristian, Setiawan BS. 2005. Cara Cepat Membuat kompos. Cet.1. PT. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Hadisuwito S. 2007. Membuat Pupuk Kompos Cair. Cet. 1. PT. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Moerdjoko S, Widyatmoko. 2002. Menghindari, Mengolah dan Menyingkirkan Sampah. Cet.1. PT. Dinastindo Adiperkasa Internasional. Jakarta.

Musnamar EI. 2006. Pembuatan Aplikasi Pupuk Organik Padat. Cet.3. Penebar Swadaya. Jakarta.

Membuat Koneksi ke Database MySQL dengan JSP

Berikut ini adalah contoh cara membuat koneksi ke database MySQL dengan menggunakan database dbAlumni.
Nama file: teskoneksi.jsp
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Tes Koneksi Database</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<%@ page import=”java.sql.Connectio
n,
java.sql.DriverManager” %><%
boolean ada_kesalahan = false;
try {
Class.forName(“com.mysql.jdbc.Driver”);
} catch (Exception ex) {
out.println(“Kesalahan: ” + ex);
ada_kesalahan = true;
}
if (!ada_kesalahan) {
//Bentuk koneksi
Connection koneksi = null;
try {
koneksi = DriverManager.getConnection(
“jdbc:mysql://localhost/dbAlumni”, “root”, “telogodhog”);
out.println(“Koneksi berhasil”);
}
catch (Exception ex) {
out.println(“Kesalahan: ” + ex);
}
}
%>
</BODY>
</HTML>
Keterangan program:
Dokumen teskoneksi.jsp menggunakan interface Connection dan kelas DriverManager. Oleh karena itu terdapat instruksi:
<%@ page import=”java.sql.Connection,
java.sql.DriverManager” %>
Pernyataan:
try {
Class.forName(“com.mysql.jdbc.Driver”);
}
catch (Exception ex) {
out.println(“Kesalahan: ” + ex);
ada_kesalahan = true;
}
digunakan untuk memuat driver MySQL (yaitu MySQL Connector/J). Jika terjadi suatu eksepsi maka bagian berikut akan dijalankan
out.println(“Kesalahan: ” + ex);
ada_kesalahan = true;
Pada pernyataan di atas, baris pertama akan menampilkan pesan kesalahan dan baris berikutnya mengisi variabel ada_kesalahan yang bertipe boolean dengan nilai true, yang menyatakan terjadi kesalahan.
Pernyataan:
Connection koneksi = null;
digunakan untuk mendeklarasikan variabel koneksi yang merujuk ke objek Connection dan sekaligus mengisinya dengan null.
Pernyataan:
try {
koneksi = DriverManager.getConnection(
“jdbc:mysql://localhost/dbAlumni”, “root”, “telogodhog”);
out.println(“Koneksi berhasil”);
}
catch (Exception ex) {
out.println(“Kesalahan: ” + ex);
}
digunakan untuk membuat koneksi ke database MySQL dengan nama database dbAlumni yang terdapat di localhost, menggunakan username “root” dan password “telogodhog”.
Pernyataan:
out.println(“Kesalahan: ” + ex);
dijalankan kalau terjadi eksepsi pada saat DriverManager.getConnection dieksekusi.

Contoh Program Manajemen Database Sederhana dengan Java

Contoh Program: insert.java
import javax.swing.*;
import java.awt.GridLayout;
import java.awt.event.*;
import java.sql.*;
public class insert implements ActionListener {

JLabel labelNama = new JLabel(“nama:”);
JTextField fieldNama = new JTextField(10);
JLabel labelNim = new JLabel(“nim:”);
JTextField fieldNim = new JTextField(10);
JLabel labelProdi = new JLabel(“prodi:”);
JTextField fieldProdi = new JTextField(10);
JLabel labelAlamat = new JLabel(“alamat:”);
JTextField fieldAlamat = new JTextField(10);
JLabel labelKota = new JLabel(“kota:”);
JTextField fieldKota = new JTextField(10);
JButton tombolSimpan = new JButton(“simpan”);
JButton tombolBatal = new JButton(“batal”);
JPanel panel = new JPanel();

insert(){
GridLayout gl = new GridLayout(6,2);
panel.setLayout(gl);
panel.add(labelNim);
panel.add(fieldNim);
panel.add(labelNama);
panel.add(fieldNama);
panel.add(labelProdi);
panel.add(fieldProdi);
panel.add(labelAlamat);
panel.add(fieldAlamat);
panel.add(labelKota);
panel.add(fieldKota);
panel.add(tombolSimpan);
panel.add(tombolBatal);
tombolSimpan.addActionListener(this);
tombolBatal.addActionListener(this);

JFrame frame = new JFrame(“input data”);
frame.setContentPane(panel);
frame.setSize(400,200);
frame.setVisible(true);
//frame.setDefaultCloseOperation(JFrame.EXIT_ON_CLOSE);
frame.setResizable(false);
}
public void actionPerformed(ActionEvent event) {
try {
if(event.getSource()==tombolSimpan) {
String nama = fieldNama.getText();
String nim = fieldNim.getText();
String prodi = fieldProdi.getText();
String alamat = fieldAlamat.getText();
String kota = fieldKota.getText();

Class.forName(“com.mysql.jdbc.Driver”);
System.out.println(“driver JDBC ditemukan…”);

//String url = “jdbc:mysql://localhost:3306/dbmahasiswa?user=root&password=t3l0g0dh0g”;
Connection koneksi = DriverManager.getConnection(“jdbc:mysql://localhost:3306/dbmahasiswa”,
“root”,”t3l0g0dh0g”);
System.out.println(“koneksi sukses…”);

Statement statement = koneksi.createStatement();
String sql = “INSERT INTO mahasiswa values (‘”+nim+”‘,’”+nama+”‘,’”+prodi+”‘,’”+alamat+”‘,’”+kota+”‘);”;
statement.executeUpdate(sql);
fieldNama.setText(“”);
fieldNim.setText(“”);
fieldProdi.setText(“”);
fieldAlamat.setText(“”);
fieldKota.setText(“”);
statement.close();
koneksi.close();
JOptionPane.showMessageDialog(panel, “data sukses tersimpan…”);
}
}
catch(Exception e) {
System.out.println(“salah”);

}
if(event.getSource()==tombolBatal){
fieldNama.setText(“”);
fieldNim.setText(“”);
fieldProdi.setText(“”);
fieldAlamat.setText(“”);
fieldKota.setText(“”);
}
}

public static void main(String[] args) {
insert insertRecord = new insert();
}
}

Output program:

tampilan program insert.java
tampilan program insert.java

Contoh program: update.java
import javax.swing.*;
import java.awt.GridLayout;
import java.awt.event.*;
import java.sql.*;
public class update implements ActionListener {

JTextField fieldCari = new JTextField(10);
JButton tombolCari = new JButton(“cari”);
JLabel labelNama = new JLabel(“nama:”);
JTextField fieldNama = new JTextField(10);
JLabel labelNim = new JLabel(“nim:”);
JTextField fieldNim = new JTextField(10);
JLabel labelProdi = new JLabel(“prodi:”);
JTextField fieldProdi = new JTextField(10);
JLabel labelAlamat = new JLabel(“alamat:”);
JTextField fieldAlamat = new JTextField(10);
JLabel labelKota = new JLabel(“kota:”);
JTextField fieldKota = new JTextField(10);
JButton tombolUpdate = new JButton(“update”);
JButton tombolBatal = new JButton(“batal”);
JPanel panel = new JPanel();

update(){
GridLayout gl = new GridLayout(7,2);
panel.setLayout(gl);

panel.add(fieldCari);
panel.add(tombolCari);
panel.add(labelNim);
panel.add(fieldNim);
panel.add(labelNama);
panel.add(fieldNama);
panel.add(labelProdi);
panel.add(fieldProdi);
panel.add(labelAlamat);
panel.add(fieldAlamat);
panel.add(labelKota);
panel.add(fieldKota);
panel.add(tombolUpdate);
panel.add(tombolBatal);

tombolCari.addActionListener(this);
tombolUpdate.addActionListener(this);
tombolBatal.addActionListener(this);

JFrame frame = new JFrame(“update data”);
frame.setContentPane(panel);
frame.setSize(400,200);
frame.setVisible(true);
//frame.setDefaultCloseOperation(JFrame.EXIT_ON_CLOSE);
frame.setResizable(false);
}
public void actionPerformed(ActionEvent event) {
try {
if(event.getSource() == tombolUpdate) {
String nim = fieldNim.getText();
String nama = fieldNama.getText();
String prodi = fieldProdi.getText();
String alamat = fieldAlamat.getText();
String kota = fieldKota.getText();

Class.forName(“com.mysql.jdbc.Driver”);
System.out.println(“driver JDBC ditemukan…”);

//String url = “jdbc:mysql://localhost:3306/dbmahasiswa?user=root&password=t3l0g0dh0g”;
Connection koneksi = DriverManager.getConnection(“jdbc:mysql://localhost:3306/dbmahasiswa”,
“root”,”t3l0g0dh0g”);
System.out.println(“koneksi sukses…”);

Statement statement = koneksi.createStatement();
String sql= “UPDATE mahasiswa set nama=’”+nama+”‘,prodi=’”+prodi+”‘,alamat=’”+alamat+”‘,kota=’”+kota+”‘ WHERE nim=’”+nim+”‘”;
statement.executeUpdate(sql);
fieldNama.setText(“”);
fieldNim.setText(“”);
fieldProdi.setText(“”);
fieldAlamat.setText(“”);
fieldKota.setText(“”);
statement.close();
koneksi.close();
JOptionPane.showMessageDialog(panel, “data telah ter-update…”);
}

else if(event.getSource() == tombolBatal) {
fieldNama.setText(“”);
fieldNim.setText(“”);
fieldProdi.setText(“”);
fieldAlamat.setText(“”);
fieldKota.setText(“”);
}
else if(event.getSource() == tombolCari) {
String cari = fieldCari.getText();

Class.forName(“com.mysql.jdbc.Driver”);
System.out.println(“driver JDBC ditemukan…”);

//String url = “jdbc:mysql://localhost:3306/dbmahasiswa?user=root&password=t3l0g0dh0g”;
Connection koneksi = DriverManager.getConnection(“jdbc:mysql://localhost:3306/dbmahasiswa”,
“root”,”t3l0g0dh0g”);
System.out.println(“koneksi sukses…”);

Statement statement = koneksi.createStatement();
String sql = “SELECT * FROM mahasiswa WHERE nim LIKE ‘”+cari+”‘”;

ResultSet rs = statement.executeQuery(sql);
if(rs.next()) {
fieldNim.setText(rs.getString(1));
fieldNama.setText(rs.getString(2));
fieldProdi.setText(rs.getString(3));
fieldAlamat.setText(rs.getString(4));
fieldKota.setText(rs.getString(5));
} else {
JOptionPane.showMessageDialog(panel, “nim ” + cari + ” tidak ditemukan”);
}
statement.close();
koneksi.close();
}
}
catch(Exception e) {
System.out.println(“terjadi kesalahan”);

}
}
public static void main(String[] args) {
update deleteRecord = new update();
}
}

Output program:
tampilan program update.java
tampilan program update.java
Contoh program: delete.java
import javax.swing.*;
import java.awt.GridLayout;
import java.awt.event.*;
import java.sql.*;
public class delete implements ActionListener {

JTextField fieldCari = new JTextField(10);
JButton tombolCari = new JButton(“cari”);
JLabel labelNama = new JLabel(“nama:”);
JTextField fieldNama = new JTextField(10);
JLabel labelNim = new JLabel(“nim:”);
JTextField fieldNim = new JTextField(10);
JLabel labelProdi = new JLabel(“prodi:”);
JTextField fieldProdi = new JTextField(10);
JLabel labelAlamat = new JLabel(“alamat:”);
JTextField fieldAlamat = new JTextField(10);
JLabel labelKota = new JLabel(“kota:”);
JTextField fieldKota = new JTextField(10);
JButton tombolHapus = new JButton(“hapus”);
JButton tombolBatal = new JButton(“batal”);
JPanel panel = new JPanel();

delete(){
GridLayout gl = new GridLayout(7,2);
panel.setLayout(gl);

panel.add(fieldCari);
panel.add(tombolCari);
panel.add(labelNim);
panel.add(fieldNim);
panel.add(labelNama);
panel.add(fieldNama);
panel.add(labelProdi);
panel.add(fieldProdi);
panel.add(labelAlamat);
panel.add(fieldAlamat);
panel.add(labelKota);
panel.add(fieldKota);
panel.add(tombolHapus);
panel.add(tombolBatal);

tombolCari.addActionListener(this);
tombolHapus.addActionListener(this);
tombolBatal.addActionListener(this);

JFrame frame = new JFrame(“delete data”);
frame.setContentPane(panel);
frame.setSize(400,200);
frame.setVisible(true);
//frame.setDefaultCloseOperation(JFrame.EXIT_ON_CLOSE);
frame.setResizable(false);
}
public void actionPerformed(ActionEvent event) {
try {
if(event.getSource() == tombolHapus) {
String nim = fieldNim.getText();

Class.forName(“com.mysql.jdbc.Driver”);
System.out.println(“driver JDBC ditemukan…”);

//String url = “jdbc:mysql://localhost:3306/dbmahasiswa?user=root&password=t3l0g0dh0g”;
Connection koneksi = DriverManager.getConnection(“jdbc:mysql://localhost:3306/dbmahasiswa”,
“root”,”t3l0g0dh0g”);
System.out.println(“koneksi sukses…”);

Statement statement = koneksi.createStatement();
String sql = “DELETE FROM mahasiswa WHERE nim=’”+nim+”‘”;
statement.executeUpdate(sql);
fieldNama.setText(“”);
fieldNim.setText(“”);
fieldProdi.setText(“”);
fieldAlamat.setText(“”);
fieldKota.setText(“”);
statement.close();
koneksi.close();
JOptionPane.showMessageDialog(panel, “data telah terhapus…”);
}

else if(event.getSource() == tombolBatal) {
fieldNama.setText(“”);
fieldNim.setText(“”);
fieldProdi.setText(“”);
fieldAlamat.setText(“”);
fieldKota.setText(“”);
}
else if(event.getSource() == tombolCari) {
String cari = fieldCari.getText();

Class.forName(“com.mysql.jdbc.Driver”);
System.out.println(“driver JDBC ditemukan…”);

//String url = “jdbc:mysql://localhost:3306/dbmahasiswa?user=root&password=t3l0g0dh0g”;
Connection koneksi = DriverManager.getConnection(“jdbc:mysql://localhost:3306/dbmahasiswa”,
“root”,”t3l0g0dh0g”);
System.out.println(“koneksi sukses…”);

Statement statement = koneksi.createStatement();
String sql = “SELECT * FROM mahasiswa WHERE nim LIKE ‘”+cari+”‘”;

ResultSet rs = statement.executeQuery(sql);
if(rs.next()) {
fieldNim.setText(rs.getString(1));
fieldNama.setText(rs.getString(2));
fieldProdi.setText(rs.getString(3));
fieldAlamat.setText(rs.getString(4));
fieldKota.setText(rs.getString(5));
} else {
JOptionPane.showMessageDialog(panel, “nim ” + cari + ” tidak ditemukan”);
}
statement.close();
koneksi.close();
}
}
catch(Exception e) {
System.out.println(“terjadi kesalahan”);

}
}
public static void main(String[] args) {
delete deleteRecord = new delete();
}
}

Output program:
tampilan program delete.java
tampilan program delete.java
Contoh program: gabungan insert, delete, dan hapus (gabung.java)
import javax.swing.*;
import java.awt.*;
import java.awt.event.ActionEvent;
import java.awt.event.ActionListener;
import java.awt.FlowLayout;

public class gabung implements ActionListener {
JMenuBar menu = new JMenuBar();
JMenu menuFile = new JMenu(“File”);
JMenuItem subMenuInsert = new JMenuItem(“Insert Data”,’S');
JMenuItem subMenuDelete = new JMenuItem(“Delete Data”,’D');
JMenuItem subMenuUpdate = new JMenuItem(“Update Data”,’U');
JMenuItem subMenuQuit = new JMenuItem(“Quit”,’Q');
Container container = new Container();
JPanel panel = new JPanel();

gabung() {
JFrame frame = new JFrame(“Java DataBase Manajemen Sistem”);
frame.setSize(640,480);
frame.setDefaultCloseOperation(JFrame.EXIT_ON_CLOSE);
frame.setJMenuBar(menu);

menuFile.setMnemonic(‘F’);
subMenuInsert.addActionListener(this);
subMenuDelete.addActionListener(this);
subMenuUpdate.addActionListener(this);
subMenuQuit.addActionListener(this);

menu.add(menuFile);
menuFile.add(subMenuInsert);
menuFile.add(subMenuDelete);
menuFile.add(subMenuUpdate);
menuFile.addSeparator();
menuFile.add(subMenuQuit);

menu.setSize(400,100);
menu.setLocation(60,60);
menu.setVisible(true);

FlowLayout fl = new FlowLayout();
panel.setLayout(fl);
frame.setContentPane(panel);
frame.setVisible(true);
}

public static void main(String[] args) {
gabung gabungan = new gabung();
}

public void actionPerformed(ActionEvent event) {
if(event.getSource() == subMenuInsert) {
frameInsert();
} else if(event.getSource() == subMenuDelete) {
frameDelete();
} else if(event.getSource() == subMenuUpdate) {
frameUpdate();
} else if (event.getSource() == subMenuQuit) {
System.exit(0);
}
}

private void frameInsert() {
insert frameInsert = new insert();
}

private void frameDelete() {
delete frameDelete = new delete();
}

private void frameUpdate() {
update frameUpdate = new update();
}

}
Output program:
Tampilan program gabungan.java
Tampilan program gabungan.java

Monday, September 6, 2010

membuat website dinamis

Website Dinamis

Bagi kebanyakan orang sebuah halaman web adalah sebuah halaman web, yang dibuka dengan browser dan menampilkan informasi. Ada halaman web yang menampilkan informasi yang tidak berubah dan ada juga yang menampilkan informasi yang selalu berubah atau informasi terbaru seperti berita. Halaman web yang menampilkan informasi yang tidak berubah disebut dengan halaman statis, yang relatif mudah untuk dibuat. Seseorang membuat document HTML secara manual atau menggunakan tool seperti dreamweaver dan meng-uploadnya ke server sehingga bisa dikunjungi oleh pengguna. Jika diperlukan perubahan maka tinggal menggantinya dengan yang baru.
Halaman yang menampilkan informasi yang selalu berubah disebut dengan halaman dinamis. Halaman web dinamis juga di bentuk dari HTML tapi tidak sesimpel halaman statis. HTML ini dibentuk menggunakan bahasa pemrograman misalnya PHP, dimana informasi yang ditampilkan disimpan dalam sebuah "tempat penyimpanan", yang umumnya dalam sebuah database seperti MySQL. Website yang menampilkan halaman dinamis disebut website dinamis, misalnya website yang menampilkan berita sehari-hari yang tiap harinya menampilkan informasi yang berbeda.

PHP

Larry Ullman dalam Visual QuickPro Guide PHP 6 and MySQL 5 for Dynamic Web Sites (2008) mengatakan, PHP originally stood for “Personal Home Page” as it was created in 1994 by Rasmus Lerdorf to track the visitors to his online résumé. As its usefulness and capabilities grew (and as it started being used in more professional situations), it came to mean“PHP: Hypertext Preprocessor.”.
PHP adalah bahasa pemrograman yang didesain untuk menghasilkan halaman web secara interaktik pada komputer yang menyimpannya / mengeksekusinya, yang disebut dengan web server. PHP dapat di-embedded dengan HTML, yang artinya anda dapat menggunakan HTML di dalam PHP atau menaruh script PHP dalam HTML tag. PHP dijalankan di server untuk membentuk tag HTML, kemudian server mengirimkan halaman yang diminta oleh pengguna.

MySQL

MySQL adalah database manangement system untuk relational database atau RDBMS. Database secara ringkas adalah kumpulan data yang mungkin bisa text, bilangan, binari file, yang disimpan dan diorganisir oleh DBMS. MySQL adalah RDBMS gratis yang merupakan saingan dari RDBMS yang berbayar seperti Oracle dan Microsoft SQL Server.
Walapun PHP sangat bagus dalam membangun website dinamis tetapi PHP tidak dapat menyimpan informasi pada dirinya sendiri. Karena PHP adalah bahasa pemrograman. Sehingga anda memerlukan database untuk menyimpan informasi tersebut. MySQL adalah salah statu pilihan dalam mengembangkan website dinamis dengan PHP. MySQL sangat mudah diakses menggunakan PHP.

Apa yang Anda Perlukan untuk Membangun Website Dinamis?

  • Sebuah aplikasi web server, misalkan Apache, Abyss, atau IIS
  • PHP
  • MySQL
  • Sebuah Browser seperti microsoft internet explorer, mozilla, opera, safari.
  • Sebuah text editor (dalam membuat tutorial ini digunakan macromedia dreamweaver).
untuk lebih mudahnya anda bisa menginstall XMAPP yang sudah berisi PHP, MySQL, dan Apache dalam satu paket. Dan XAMPP ini bisa didownload gratis. (Dalam menulis tutorial ini penulis menggunakan XAMPP 1.6.4) . Cara menginstall dan Menggunakan XAMPP bisa ada lihat di http://www.apachefriends.org/en/xampp.html

Website Hello World

Setelah semua kebutuhan di atas terpenuhi anda bisa memulai untuk belajar membuat website dengan PHP. Seperti pembelajaran bahasa pemograman lainnya tutorial ini akan dimulai dengan website hello world, yang akan menampilkan text "hello world". Seperti disebutkan di atas PHP dapat ditaruh dalam HTML tag. Untuk menambahkan code PHP dalam sebuah halaman, tempatkan code PHP di dalam PHP tag:
<?PHP
?>
segala sesuatu yang diletakkan di dalam PHP tag akan dieksekusi oleh web server dan text di luar PHP tag akan segera dikirim ke web browser sebagai HTML biasa. Tetapi anda harus ingat,  file yang berisi code PHP harus disimpan dengan ektensi .php agar web server mengeksekusinya sebagai php script. Untuk membuat website hello world ikutilah langkah-langkah di bawah ini:
  1. Buatlah document baru pada text editor anda (tidak masalah editor apa yang anda gunakan).
  2. Mulai dengan mengetik document HTML dasar seperti di bawah ini :
  3. <!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN"
    "http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd">
    <html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml">
    <head>
    <meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=iso-8859-1" />
    <title>hello world</title>
    </head>
    <body>
    <p>Belajar PHP</p>

    </body>
    </html>
  4. Sebelum penutup tag body (</body>) tambahkan kode PHP di bawah ini :
    <?php
    echo "hello world my name is PHP<br>This is generate using PHP ";
    ?>
  5. Jadi hasil akhirnya seperti di bawah ini :
    <!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN"
    "http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd">
    <html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml">
    <head>
    <meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=iso-8859-1" />
    <title>hello world</title>
    </head>
    <body>
    <p>Belajar PHP</p>

    <?php
    echo "hello world my name is PHP<br>This is generate using PHP";

    ?>


    </body>
    </html>

    echo digunakan untuk mengirim text / HTML tag ke web browser, text / tag HTML yang dikirim diletakkan dalam tanda petik dua ". PHP adalah case-insensitive jika yang ditulis adalah nama dari sebuah fungsi, jadi ECHO, eCho, dan echo semuanya akan berfungsi, tapi tentunya echo jauh lebih mudah dalam menulisnya bukan? setiap baris kode php diakhiri dengan tanda titik kome ;. Di atas, echo digunakan untuk mengirim text dan tag HTML "hello world my name is PHP<br>This is generate using PHP ". "hello world my name is PHP" dan "This is generate using PHP" adalah text dan "<br>" adalah tag HTML untuk membuat line break (enter).
  6. Simpan document tersebut dengan nama hello.php dan taruh pada direktori web server anda. Jika anda menggunakan XAMPP, anda akan menaruhnya di direktori c:/xampp/htdocs/
  7. Untuk melihat hasilnya, buka web browser anda dan ketik URL "http://localhost/hallo.php" atau "http://127.0.0.1/hallo.php". Anda harus menggunakan URL untuk melihat hasilnya, karena PHP perlu diekseskusi oleh web server. Anda tidak bisa hanya dengan membukanya di browser seperti mebuka document HTML. Jika anda sudah melakukanya dengan benar maka hasilnya akan seperti berikut:
Hello Word
Demikianlah Tutorial Membangun Website Dinamis Dengan PHP dan MySQL - Bagian hello world. Pada tutorial selanjutnya  akan dijelaskan lebih mendalam lagi tentang PHP